Tugas : Kelompok 7
Mata Kuliah : Neonatus bayi dan balita
Dosen : Sitti Hasrah Ibrahim S. ST
DISUSUN OLEH:
1.
SUVEET
MARYAM WIMA (11276)
2.
SUSANTRI
SUJARWO (11271)
3.
WIDYAWATI (11294)
4.
TSUAIBAH
ASLAMIYAH (11283)
5.
WAKISMA (11291)
6.
SUSI
NUR’AINI MIHARI (11272)
AKADEMI
KEBIDANAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2011/2012
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang patut kami ucapkan
selain kata “Alhamdulillah” kepada Allah
SWT, karena berkat rahmat dan hidayaNYAlah hingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan cepat dan tepat pada waktunya.
Betapapun banyak gagasan dan
keinginan hanya keterbatasan jugalah yang ada pada diri kami. Alangkah
terhormatnya apabila makalah ini dijadikan sebagai bahan pelajaran dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar..
Disamping itu kami sebagai penyusun
makalah mengucapkan terimah kasih kepada ibu sebagai dosen pembimbing mata
kuliah ini yang telah meluangkan waktunya demi mengajari dan membagi pengalaman
bersama kami.
Sebagai manusia biasa yang tak
lupuk dari kesalahan, kami mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan untuk kedepan. Hasil pendidikan yang bermutu adalah
mahasiswa yang sehat, mandiri dan berbudaya, berahlak mulia, bekerja keras,
berpengetahuan dan menguasai teknologi, serta cinta tanah air.
Makassar,september
2012
(penyusun)
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
Kata
Pengantar ........................................................................................... ..
i
Daftar
Isi ...................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang .................................................................................... 1
2. Rumusan
Masalah .............................................................................. 1
3. Tujuan ............................................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN
1. Defenisi hernia diafragmatika .............................................................. 3
2. Penyebab
hernia diafragmatika ............................................................ 3
3. Patofisiologi
hernia diafragmatika ........................................................ 4
4. Gejala
diafragmatika ........................................................................... 4
5. Komplikasi
Hernia Diafragmatika ........................................................................ 4
6. Penatalaksanaan
Diafragmatika ............................................................................ 5
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan
........................................................................................ 6
2. Saran ................................................................................................. 6
Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hernia Diafragmatika adalah
penonjolan organ intra abdomen ke dalam rongga kavum pleura melalui suatu
lubang pada diafragma. Salah satu penyebab terjadinya hernia diafragma adalah
trauma pada abdomen, baik trauma penetrasi maupun trauma tumpul, baik pada anak-anak
maupun orang dewasa. Mekanisme
dari cedera dapat berupa cedera penetrasi langsung pada diafragma atau
yang paling sering akibat trauma tumpul abdomen. Pada trauma tumpul abdomen,
penyebab paling sering adalah akibat kecelakaan sepeda motor. Hal ini
menyebabkan terjadi penigkatan tekanan intraabdominal yang dilanjutkan dengan
adanya rupture pada otot-otot diafragma. Pada trauma penetrasi paling
sering disebabkan oleh luka tembak senjata api dan luka tusuk senjata tajam.
Secara anatomi serat otot yang terletak lebih medial dan lateral diafragma
posterior yang berasal dari arkus lumboskral dan vertebrocostal adalah
tempat yang paling lemah dan mudah terjadi ruptur.
Organ abdomen
yang dapat mengalami herniasi antara lain gaster, omentum, usus halus, kolon,
lien dan hepar. Juga dapat terjadi hernia
inkarserata maupun strangulasi dari usus yang mengalami herniasi ke rongga thorak ini. Namu pada bayi lahir penyebab adalah kemungkinan Akibat penonjolan viscera
abdomen ke dalam rongga thorax melalui suatu pintu pada diafragma. Terjadi
bersamaan dengan pembentukan sistem organ dalam rahim.
B. Rumusan Maslah
Adapun yang
menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah,yaitu:
1.
Pengertian Hernia Diafragmatika
2.
Penyebab
Hernia Diafragmatika
3.
Patofisiologis Henia Diafragmatika
4.
Tanda dan
gejala Hernia Diafragmatika
5.
Komplikasi Hernia Diafrgmatik
6.
Penatalaksanaan Henia Diafragmatika
C. Tujuan
Adapun yang
menjadi tujuan dalam makalah ini antaralain,mengetahui :
1.
Pengertian Hernia Diafragmatika ?
2.
Penyebab Hernia Diafragmatika ?
3.
Patofisiologis Henia Diafragmatika ?
4.
Tanda dan gejala Hernia Diafragmatika ?
5.
Komplikasi Hernia Diafrgmatika ?
6.
Penatalaksanaan Henia Diafraagmatika ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Hernia Diafragmatika
Hernia adalah penonjolan gelung atau ruas organ atau
jaringan melalui lubang abnormal. Henia diafragmatika adalah sekat yang
membatasi rongga dada dan rongga perut. Hernia Diafragmatika adalah penonjolan
organ perut ke dalam rongga dada melalui suatu lubang pada diafragma. Akibat
penonjolan viscera abdomen ke dalam rongga thorax melalui suatu pintu pada
diafragma. Terjadi bersamaan dengan pembentukan sistem organ dalam rahim.
Pembagian
Hernia diafragmatika :
a.
Traumatica : hernia akuisita, akibat pukulan, tembakan, tusukan
b.
Non-Traumatica
1)
Kongenital
a) Hernia Bochdalek atau Pleuroperitoneal
a) Hernia Bochdalek atau Pleuroperitoneal
Celah dibentuk pars lumbalis, pars costalis
diafragma
b) Hernia Morgagni atau Para sternalis
Celah dibentuk perlekatan diafragma pada costa dan sternum
b) Hernia Morgagni atau Para sternalis
Celah dibentuk perlekatan diafragma pada costa dan sternum
2) Akuisita
Hernia Hiatus esophagus
Ditemukan pada 1 diantara 2200-5000 kelahiran dan 80-90% terjadi pada sisi tubuh bagian kiri.
Hernia Hiatus esophagus
Ditemukan pada 1 diantara 2200-5000 kelahiran dan 80-90% terjadi pada sisi tubuh bagian kiri.
B. Penyebab Hernia Diafragmatika
Ditemukan pada 1 diantara 2200-5000 kelahiran dan
80-90% terjadi pada sisi tubuh bagian kiri. Janin tumbuh di uterus ibu sebelum
lahir, berbagai sistem organ berkembang dan matur. Diafragma berkembang antara
minggu ke-7 sampai 10 minggu kehamilan. Esofagus (saluran yang menghubungkan
tenggorokan ke abdomen), abdomen, dan usus juga berkembang pada minggu itu.
Pada hernia tipe Bockdalek, diafragma berkembang
secara tidak wajar atau usus mungkin terperangkap di rongga dada pada saat
diafragma berkembang. Pada hernia tipe Morgagni, otot yang seharusnya
berkembang di tengah diafragma tidak berkembang secara wajar.
Pada kedua kasus di atas perkembangan diafragma dan saluran pencernaan tidak terjadi secara normal. Hernia difragmatika terjadi karena berbagai faktor, yang berarti “banyak faktor” baik faktor genetik maupun lingkungan.
Pada kedua kasus di atas perkembangan diafragma dan saluran pencernaan tidak terjadi secara normal. Hernia difragmatika terjadi karena berbagai faktor, yang berarti “banyak faktor” baik faktor genetik maupun lingkungan.
C. Patofisiologis Hernia
Diafragmatika
Disebabkan oleh gangguan pembentukan
diafragma. Diafragma dibentuk dari 3 unsur yaitu membrane pleuroperitonei,
septum transversum dan pertumbuhan dari tepi yang berasal dari otot-otot
dinding dada. Gangguan pembentukan itu dapat berupa kegagalan pembentukan seperti
diafragma, gangguan fusi ketiga unsure dan gangguan pembentukan seperti pembentukan
otot. Pada gangguan pembentukan dan fusi akan terjadi lubang hernia, sedangkan
pada gangguan pembentukan otot akan menyebabkan diafragma tipis dan menimbulkan
eventerasi. Para ahli belum seluruhnya mengetahui faktor yang berperan dari
penyebab hernia diafragmatika, antara faktor lingkungan dan gen yang diturunkan
orang tua.
D. Gejala
Diafragmatika
Gejalanya berupa:
1.
Retraksi sela iga dan substernal
2.
Perut kecil dan cekung
3.
Suara nafas tidak terdengar pada paru karena terdesak
isi perut.
4.
Bunyi jantung terdengar di daerah yang berlawanan
karena terdorong oleh isi perut.
5.
Terdengar bising usus di daerah dada.
6.
Gangguan pernafasan yang berat
7.
Sianosis (warna kulit kebiruan akibat kekurangan
oksigen)
8.
Takipneu (laju pernafasan yang cepat)
9.
Bentuk dinding dada kiri dan kanan tidak sama
(asimetris)
10. Takikardia
(denyut jantung yang cepat).
E. Komplikasi Hernia Diafragmatika
Lambung, usus dan bahkan hati dan
limpa menonjol melalui hernia. Jika hernianya besar, biasanya paru-paru pada
sisi hernia tidak berkembang secara sempurna. Setelah lahir, bayi akan menangis
dan bernafas sehingga usus segera terisi oleh udara. Terbentuk massa yang
mendorong jantung sehingga menekan paru-paru dan terjadilah sindroma gawat
pernafasan. Sedangkan komplikasi yang mungkin terjadi pada penderita hernia
diafragmatika tipe Bockdalek antara lain 20 % mengalami kerusakan kongenital
paru-paru dan 5 – 16 % mengalami kelainan kromosom.
F. Penatalaksanaan Diafragmatika
a. Pemeriksaan fisik
1) Pada
hernia diafragmatika dada tampak menonjol, tetapi gerakan nafas tidak nyata
2) Perut kempis dan menunjukkan gambaran scafoid
3) Pada hernia diafragmatika pulsasi apeks jantung bergeser sehingga kadang-kadang terletak di hemitoraks kanan
4) Bila anak didudukkan dan diberi oksigen, maka sianosis akan berkurang
5) Gerakan dada pada saat bernafas tidak simetris
6) Tidak terdengar suara pernafasan pada sisi hernia
7) Bising usus terdengar di dada
2) Perut kempis dan menunjukkan gambaran scafoid
3) Pada hernia diafragmatika pulsasi apeks jantung bergeser sehingga kadang-kadang terletak di hemitoraks kanan
4) Bila anak didudukkan dan diberi oksigen, maka sianosis akan berkurang
5) Gerakan dada pada saat bernafas tidak simetris
6) Tidak terdengar suara pernafasan pada sisi hernia
7) Bising usus terdengar di dada
b.
Pemeriksaan penunjang
1) Foto thoraks akan memperlihatkan adanya bayangan usus di daerah toraks
2) Kadang-kadang diperlukan fluoroskopi untuk membedakan antara paralisis diafragmatika dengan eventerasi (usus menonjol ke depan dari dalam abdomen).
Yang dapat dilakukan seorang bidan bila menemukan bayi
baru lahir yang mengalami hernia diafragmatika yaitu :
1. Berikan
oksigen bila bayi tampak pucat atau biru.
2. Posisikan
bayi semifowler atau fowler sebelum atau sesudah operasi agar tekanan dari isi
perut terhadap paru berkurang dan agar diafragma dapat bergerak bebas
3. Awasi bayi
jangan sampai muntah, apabila hal tersebut terjadi, maka tegakkan bayi agar
tidak terjadi aspirasi.
4. Lakukan
informed consent dan informed choice untuk rujuk bayi ke tempat pelayanan yang
lebih baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hernia diafragmatika adalah sekat
yang membatasi rongga dada dan rongga perut. Hernia Diafragmatika adalah
penonjolan organ perut ke dalam rongga dada melalui suatu lubang pada
diafragma. Akibat penonjolan viscera abdomen ke dalam rongga thorax melalui suatu
pintu pada diafragma. Ditemukan pada 1 diantara 2200-5000 kelahiran dan 80-90%
terjadi pada sisi tubuh bagian kiri. Janin tumbuh di uterus ibu sebelum lahir,
berbagai sistem organ berkembang dan matur.
Diafragma berkembang antara minggu
ke-7 sampai 10 minggu kehamilan. Esofagus (saluran yang menghubungkan
tenggorokan ke abdomen), abdomen, dan usus juga berkembang pada minggu itu.
Gejalanya berupa: 1).Retraksi sela iga dan substernal,2). Perut kecil dan
cekung,3). Suara nafas tidak terdengar pada paru karena terdesak isi perut,4).
Bunyi jantung terdengar di daerah yang berlawanan karena terdorong oleh isi
perut,5). Terdengar bising usus di daerah dada,6). Gangguan pernafasan
yang berat.
Yang dapat dilakukan seorang bidan
bila menemukan bayi baru lahir yang mengalami hernia diafragmatika yaitu :1).
Berikan oksigen bila bayi tampak pucat atau biru,2). Posisikan bayi semifowler
atau fowler sebelum atau sesudah operasi agar tekanan dari isi perut terhadap
paru berkurang dan agar diafragma dapat bergerak bebas,3). Awasi bayi
jangan sampai muntah, apabila hal tersebut terjadi, maka tegakkan bayi agar
tidak terjadi aspirasi,4). Lakukan informed consent dan informed choice untuk
rujuk bayi ke tempat pelayanan yang lebih baik.
B. Saran
Dengan adanya makalah yang berjudul “Hernia
Diafrgamatika” kami mengharapkan pembaca dapat sedikit mengetahui tentang
hernia diafragmatika.
Daftar
pustaka
OBAT HERNIA
BalasHapusTERIMA KASIH INFONYA